Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Meraih Pahala Saat Hujan Turun

Mendung dan hujan masih sering menghiasi langit-langit di kota Purwokerto. Setiap sore hampir tidak pernah absen dari turun hujan. Kadang hujan disertai angin dan petir. Itulah suasana musim penghujan yang sedang terjadi di kotaku. Di kota lain pun mungkin sama.

Hujan bisa mendatangkan dua hal: rahmat dari Allah atau justru musibah. Aisyah ra pernah bercerita: “Apabila hari mendung dan angin bertiup kencang, maka hal itu dapat diketahui dari wajah Rasulullah saw. Beliau bolak-balik ke depan dan ke belakang. Dan ketika hujan telah turun, beliau pun bergembira dan hilanglah kekhawatirannya”. ‘Aisyah berkata : “Lalu aku bertanya tentang hal itu pada beliau. Beliau saw menjawab : “Aku khawatir hal itu akan menjadi adzab yang ditimpakan kepada umatku”. Ketika melihat hujan turun, beliau bersabda : “Ini adalah rahmat” (HR. Muslim).

Ya… hujan adalah rahmat. Tanah tandus dan gersang yang tidak bertanaman, akhirnya tumbuh berbagai macam tanaman enak dipandang. Sungai dan mata air kembali mengalir setelah sebelumnya kering kerontang. Udara pun terhirup segar menghadirkan kesejukan dan ketenangan bagi jiwa dan raga.

Allah Ta’ala telah berfirman: “Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat : 39).

Begitulah, Allah menjadikan hujan sebagai nikmat dan rahmat bagi makhluk-makhluk-Nya, tidak terkecuali manusia. Bahkan Al-Qur’an menyebutkannya sebagai sumber kehidupan.

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya': 30)

Hujan juga bisa menjadi musibah yang mengerikan. Jika hujan diiringi angin dan petir, biasanya membuat orang khawatir dan ketakutan. Hujan yang terus menerus dan tak kunjung reda juga bisa membuat banjir yang memaksa orang-orang untuk mengungsi. Dan kadang hujan bisa merenggut nyawa. Itulah hujan yang bisa mendatangkan musibah atau malapetaka.

Maka saat hujan turun, hendaknya kita banyak berdzikir dan berdo'a. Agar hujan yang turun lebih banyak membawa manfaat dan jauh dari malapetaka. Saat turun hujan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa, karena Allah akan mengabulkan permohonan hambaNya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

“Carilah pengabulan doa pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqamah shalat, dan saat turun hujan.” (HR. Al-Hakim)

Saat hujan turun, Rasulullah biasa berdoa:

اللهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

“Ya Allah, jadikanlah ia hujan yang membawa manfaat.” (HR. Abu Daud, An-Nasai, Ahmad, dan Ibnu Hibban)

Dan saat hujan deras, beliau berdoa:

«اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ»

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan menjadi musibah bagi kami! Ya Allah, turunkanlah hujan pada dataran tinggi, pegunungan, perbukitan, lembah-lembah dan tempat-tempat tumbuhnya tanaman.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah selesai hujan beliau kembali berdoa sebagai wujud syukur kepada Allah ta’ala:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

“Kita telah diberi hujan dengan karunia dan rahmat Allah semata.” (HR. Muslim)

Post a Comment for "Meraih Pahala Saat Hujan Turun"