Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MUI : Negara Indonesia Darurat Syiah

bahaya syiah
Syiah di Indonesia semakin mewabah dan kian membahayakan ummat Islam. Dan tampaknya negeri Indonesia benar-benar dalam kondisi darurat Syiah. Banyak bermunculan yayasan yang berlatar belakang Syiah, bahkan kini disinyalir Syiah mulai masuk ke dunia politik Indonesia. Kalau tidak hati-hati, Syiah bisa jadi akan membumi hanguskan ummat Islam, membuat keonaran dan membahayakan keutuhan NKRI.

Strategi Syiah untuk mengadu domba ummat Islam sudah mulai ada hasilnya. Ummat Islam Aswaja kini memusuhi wahabi atas hasutan orang-orang Syiah yang suka bertaqiyah. Padahal antara Aswaja dan Wahabi sama-sama ahlus sunnah wal jama'ah meski berbeda dalam hal furu'iyah.
Indonesia Darurat Syiah menjadi judul tulisan ini setelah melihat fenomena Syiah yang makin membahayakan aqidah ummat Islam dan keberhasilan mereka mengadu domba ummat Islam.

Syiah sangat berbahaya sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Hukum dan Perundang undangan, Muhammad Baharun, selaku pembicara Talkshow bertema, "Ada Apa dengan Syiah?" Mengupas Lebih Cermat tentang Akidah dan Ajarannya, di Masjid Agung Darussalam, Cilacap, setahun yang lalu, tepatnya pada hari ahad 11 Mei 2014.

“Saya katakan Indonesia darurat Syiah. Ini karena sekarang banyak muncul yayasan-yayasan Syiah. Bahkan ada indikasi mereka sudah masuk ranah politik yang bisa berdampak pada kebijakan pemerintah,” jelasnya.

Dikatakan, ada 2 doktrin Syiah yang harus dipahami oleh masyarakat, yaitu doktrin Aqidah dan Negara.

“Dalam aspek Aqidah, Syiah mempersoalkan orisinalitas kitab suci Alquran. Mereka berkeyakinan bahwa Alquran yang ada saat ini tidak lengkap. Selain itu, Syiah juga berperilaku takfir, atau melakukan pengkafiran terhadap sahabat-sahabat Nabi,” tegasnya.

Hal ini, menjadi ancaman serius bagi stabilitas Negara Indonesia, yang sebagian besar merupakan penganut Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Sementara, Amin Jamaludin selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) Jakarta menyatakan, persoalan Syiah adalah tentang Aqidah yang bertentangan dengan Islam.

“Ini soal Aqidah, tidak bisa diganggu gugat. Dalam Islam, semua amalan ada rukun dan tuntunannya. Tapi Syiah tidak meyakini itu, maka tentu batal keislamannya,” kata Amin Jamaluddin.

Post a Comment for "MUI : Negara Indonesia Darurat Syiah"