Fenomena Netizen Yang Berani Menghujat Ulama
Orang-orang di dunia nyata biasa disebut warga atau masyarakat. Kalau warga atau masyarakat itu mengakses internet istilahnya berubah jadi Netizen. Apa sih netizen itu? Netizen adalah singkatan dari "net" yang maksudnya internet, dan "Citizen" yang artinya warga.
Dan biasanya masyarakat internet (netizen) itu lebih pemberani dari pada masyarakat umum. Begitulah karakter umum manusia yang lebih berani kalau di balik layar. Netizen beraninya kalau di dunia maya. Jika sudah keluar di dunia nyata, biasanya mereka akan kembali pada sifat asalnya. yaitu pemalu dan penakut.
Memang di dunia maya (Bisa disingkat Dumay), Orang yang asinya pemalu dan kurang gaul pun bisa jadi pemberani kalau sudah masuk dunia maya. Hal ini bisa dilihat di beranda-beranda facebook. Ramai sekali mereka bikin status. Padahal sebenarnya sang pemilik akun belum tentu orang yang sehari-harinya berlaku supel. Yang aslinya malu-malu jika berjumpa dengan wanita, jadi berani menyapa dan merayu wanita di facebook. Yang aslinya bodoh jadi kelihatan pinter dan bijak. Lihat saja status-status di timeline. Isinya nasehat-nasehat orang bijak yang belum tentu si empunya akun bisa melaksanakan nasehat itu.
Sifat pemberani yang muncul setelah memasuki dunia maya kadang berlebihan dan keterlaluan. Sehingga para netizen tak segan-segan menghujat para ulama yang pendapatnya tidak sejalan dengannya. Seolah di dunia maya, banyak bermunculan orang-orang yang "Cerdas" (Lebih tepatnya sok cerdas). Padahal saya yakin jika mereka bertatap muka dengan para ulama, mereka akan tenggelam oleh lautan ilmu dan kharisma para ulama. Sungguh aneh polah tingkah netizen yang sok berani seperti itu. Sholatnya aja bolong-bolong, baca Qur'an hampir tidak pernah, kok berani-beraninya menceramahi para ulama. Keberanian mereka akan semakin bertambah ketika ada berita-berita online yang mendukung ide-ide konyol mereka. Banyak wartawan nakal dan suka mengundang kontroversi untuk menyudutkan para ulama menjadi sekutu utama para netizen penghujat ulama.
Fenomena netizen seperti itu sungguh memprihatinkan. Seyogyanya kita lebih berhati-hati dalam berselancar, dan tidak mudah terjebak dalam perdebatan kusir yang tiada akhir di dunia online.Wallahu A'lam Bishowwab.
Dan biasanya masyarakat internet (netizen) itu lebih pemberani dari pada masyarakat umum. Begitulah karakter umum manusia yang lebih berani kalau di balik layar. Netizen beraninya kalau di dunia maya. Jika sudah keluar di dunia nyata, biasanya mereka akan kembali pada sifat asalnya. yaitu pemalu dan penakut.
Memang di dunia maya (Bisa disingkat Dumay), Orang yang asinya pemalu dan kurang gaul pun bisa jadi pemberani kalau sudah masuk dunia maya. Hal ini bisa dilihat di beranda-beranda facebook. Ramai sekali mereka bikin status. Padahal sebenarnya sang pemilik akun belum tentu orang yang sehari-harinya berlaku supel. Yang aslinya malu-malu jika berjumpa dengan wanita, jadi berani menyapa dan merayu wanita di facebook. Yang aslinya bodoh jadi kelihatan pinter dan bijak. Lihat saja status-status di timeline. Isinya nasehat-nasehat orang bijak yang belum tentu si empunya akun bisa melaksanakan nasehat itu.
Sifat pemberani yang muncul setelah memasuki dunia maya kadang berlebihan dan keterlaluan. Sehingga para netizen tak segan-segan menghujat para ulama yang pendapatnya tidak sejalan dengannya. Seolah di dunia maya, banyak bermunculan orang-orang yang "Cerdas" (Lebih tepatnya sok cerdas). Padahal saya yakin jika mereka bertatap muka dengan para ulama, mereka akan tenggelam oleh lautan ilmu dan kharisma para ulama. Sungguh aneh polah tingkah netizen yang sok berani seperti itu. Sholatnya aja bolong-bolong, baca Qur'an hampir tidak pernah, kok berani-beraninya menceramahi para ulama. Keberanian mereka akan semakin bertambah ketika ada berita-berita online yang mendukung ide-ide konyol mereka. Banyak wartawan nakal dan suka mengundang kontroversi untuk menyudutkan para ulama menjadi sekutu utama para netizen penghujat ulama.
Fenomena netizen seperti itu sungguh memprihatinkan. Seyogyanya kita lebih berhati-hati dalam berselancar, dan tidak mudah terjebak dalam perdebatan kusir yang tiada akhir di dunia online.Wallahu A'lam Bishowwab.
Post a Comment for "Fenomena Netizen Yang Berani Menghujat Ulama"