Kiat Jitu Meraih Rezeki Melimpah
Masilham.com - Menjadi guru dengan rezeki melimpah mungkinkah? Sementara kita ketahui bersama bahwa rata-rata gaji guru (terutama di Indonesia) masih jauh dari kata sejahtera. Jika ada orang yang ingin kaya kok dengan menjadi guru, itu berarti salah besar, atau salah jalan.
Sebelum lebih jauh saya membahas masalah rezeki, dan cara mendapatkan rezeki melimpah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, wajib dipahami bersama bahwa rezeki itu bukan sebatas gaji. Rezeki itu macam-macam bentuknya, bisa berupa kesehatan, waktu luang, ilmu, dan lain sebagainya. Jadi jangan melulu membatasi definisi rezeki itu dengan gaji.
Terkait masalah rezeki, ada 4 macam jalan rezeki yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'a ;
1. Rezeki yang dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk seluruh Makhluk-Nya.
Allah akan memberikan makan dan minum untuk seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Dan ini merupakan rezeki yang pasti dijamin oleh Allah. Cobalah lihat orang-orang yang tinggal di hutan-hutan, atau di daerah pedalaman, mereka bisa bertahan hidup meskipun tanpa ilmu. Begitu pula orang-orang yang tinggal di kota-kota, walaupun ia tidak ada ketrampilan yang cukup atau malas bekerja, ada saja orang yang membantu mereka untuk memberi makan. Orang-orang gila yang tidak bisa bekerja dan sering mondar-mandir di jalan dengan tujuan yang tidak jelas, juga bisa bertahan hidup, meskipun kadang harus makan nasi basi dari tempat-tempat sampah. Saya sering menjumpai orang gila yang sedang memunguti nasi sisa di tempat-tempat sampah.Kasihan sebenarnya. Apakah Anda ingin seperti itu? Ingatlah, Semua rezeki dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Rezeki yang diberikan sesuai dengan ikhtiar (usaha) makhluk-Nya.
Allah akan memberikan rezeki kepada manusia dengan penuh keadilan dan kebijaksanaan, tanpa memandang dia Muslim atau Kafir. Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Kalau kita bekerja satu jam, maka hasilnya akan kita dapatkan rezeki dari kerja satu jam. Kalau kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih bersungguh-sungguh, maka kita akan mendapat lebih banyak lagi. Allah itu Maha Adil.
3. Rezeki yang ditambahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kalau kita pandai mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Alah akan menambah anugerah rezeki kepada kita. Sebagaimana janji-Nya dalam Qs. Ibrahim ayat 7, "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
4. Rezekinya orang yang bertaqwa.
Yaitu rezeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakal pada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
".... Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq:2-3)
Rezeki ini merupakan rezeki yang paling istimewa, dan tidak semua orang bisa meraihnya. Rezeki ini akan Allah berikan dari arah yang tidak disangka-sangka. Mungkin disaat seseorang berada dalam kondisi sangat membutuhkan. Rezeki ini khusus diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang bertakwa. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki ini karena kecintaan Allah kepadanya.
Itulah 4 macam rezeki yang diberikan Allah kepada semua Makhluknya, baik hewan, jin atau manusia. Kita mau pilih yang mana? kalau hewan, tidak ada pilihan lain kecuali yang nomor satu, karena keterbatasan kemampuan dan memang hewan tidak berakal.
Namun kebanyakan manusia lebih memilih yang nomor dua. Untuk mendapatkan rezeki yang banyak harus dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh. Nah, kalau kita sebagai guru dan ingin mendapatkan rezeki melimpah kok juga memilih yang nomor dua, itu berarti guru yang bersangkutan kurang smart dalam mengejar rezeki. Boleh saja pilih nomor dua dengan mengajar 60 jam seminggu, atau mengajar di beberapa sekolahan dalam sehari. Tapi resikonya, guru yang bersangkutan akan kelelahan dan pasti tidak bisa mengajar dengan baik.
Atau sebaliknya, karena gaji sedikit dia berusaha hemat energi supaya untung. Dan memakai prinsip ekonomi, "Dengan modal sedikit namun hasilnya banyak". Guru yang seperti ini banyak kita jumpai. Biasanya mereka tidak pernah disiplin. Datang sering terlambat, pulang minta cepat, kalau mengajar sering minggat. Ketika datang tawaran pekerjaan yang gajinya lebih menggiurkan, dia langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya. Profesi guru bagi dia, ibarat batu loncatan. (Guru di Sdit Khoiro Ummah alhamdulillah tidak ada yang seperti itu.he..he..)
Beberapa waktu yang lalu, di sumatera ada kasus guru yang meninggalkan pelajaran dalam waktu yang agak lama, sehingga terjadilah kekerasan fisik sesama muridnya. Dalam video yang diunggah di Youtube, ada seorang anak perempuan SD dipukuli oleh beberapa teman laki-lakinya pada saat guru sedang pergi entah kemana.
Melalui tulisan ini saya mengajak kepada teman-teman guru, mari kita tingkatkan rezeki kita dengan fokus pada jalan rezeki poin ketiga dan keempat. Kalau kita bertahan pada poin kedua, kita pasti selalu kalah dengan orang-orang kafir. Mereka tidak mengenal istirahat, gila kerja supaya hasilnya banyak. Sementara kita sebagai seorang muslim mengenal istirahat. Istirahat ketika sholat dhuha, sholat dhuhur, sholat ashar, dan lain sebagainya. Kalau indomaret dan alfamart kerjanya ada yang sampai 24 jam supaya hasilnya banyak. Kalau kita meniru cara kerja mereka, kita akan jauh ketinggalan dan akan capek sendiri.
Lalu bagaimana cara mengejar rezeki seperti pada poin ketiga dan keempat? pada tulisan diatas sebenarnya sudah saya jelaskan secara global tentang macam-macam jalur rezeki yang datang dari Allah. Namun secara spesifik terutama yang berhubungan dengan profesi guru, akan saya berikan tips-tipsnya berikut ini ;
1. Utamakan keikhlasan, karena guru yang ikhlas tidak pernah mengeluh dengan gaji yang pas-pasan. Dia lebih banyak bersyukur, dan karena syukurnya itu, Allah akan menambah rezeki yang diterimanya.
2. Perbanyak amal ibadah dan menebar kebaikan.
Dengan memperbanyak ibadah dan amal shalih akan menjadikan kita bertambah taqwa. Sebagai guru bisa mengaplikasikannya dengan memperbanyak memberikan bimbingan terhadap murid tidak hanya di kelas saja. Ketika jam istirahat, cobalah keluar kantor untuk amar ma'ruf nahi munkar terhadap murid-murid. Kalau ada yang berbicara kotor, diingatkan dan diberi nasehat. Kalau ada yang jajan dan makan minum dengan berdiri, segera ditegur. Intinya bimbinglah anak-anak dengan sepenuh hati, sampai mereka benar-benar menjadi anak yang terbina karena sentuhan akhlakul karimah para gurunya.
3. Banyak menolong orang dan bersedekah.
Suka menolong orang dan gemar bersedekah merupakan salah satu pemicu datangnya rezeki. Jika hal ini dilakukan, maka seperti seorang petani yang sedang menanam tanaman. Hasilnya tidak bisa dipetik saat itu juga, namun nanti pada waktunya akan bisa panen.
Ternyata sudah cukup panjang lebar saya mengulas tentang masalah rezeki. Kesimpulannya, orang-orang yang berprofesi sebagai guru seperti kita bisa berkesempatan untuk meraih rezeki yang melimpah. Siapa bilang rezeki melimpah hanya untuk para pengusaha? Jadi tidak perlu risau dengan sedikitnya gaji, karena masih banyak pintu rezeki yang bisa kita raih tanpa harus mengorbankan banyak energi. Mari dahsyatkan diri dengan taqwa. Kaifa akhofu minal fakri wa ana abdul ghoni (Bagaimana aku takut terhadap kefakiran, sementara aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya). Wallahu A'lam Bishowwab.
Sebelum lebih jauh saya membahas masalah rezeki, dan cara mendapatkan rezeki melimpah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, wajib dipahami bersama bahwa rezeki itu bukan sebatas gaji. Rezeki itu macam-macam bentuknya, bisa berupa kesehatan, waktu luang, ilmu, dan lain sebagainya. Jadi jangan melulu membatasi definisi rezeki itu dengan gaji.
Terkait masalah rezeki, ada 4 macam jalan rezeki yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'a ;
1. Rezeki yang dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk seluruh Makhluk-Nya.
Allah akan memberikan makan dan minum untuk seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Dan ini merupakan rezeki yang pasti dijamin oleh Allah. Cobalah lihat orang-orang yang tinggal di hutan-hutan, atau di daerah pedalaman, mereka bisa bertahan hidup meskipun tanpa ilmu. Begitu pula orang-orang yang tinggal di kota-kota, walaupun ia tidak ada ketrampilan yang cukup atau malas bekerja, ada saja orang yang membantu mereka untuk memberi makan. Orang-orang gila yang tidak bisa bekerja dan sering mondar-mandir di jalan dengan tujuan yang tidak jelas, juga bisa bertahan hidup, meskipun kadang harus makan nasi basi dari tempat-tempat sampah. Saya sering menjumpai orang gila yang sedang memunguti nasi sisa di tempat-tempat sampah.Kasihan sebenarnya. Apakah Anda ingin seperti itu? Ingatlah, Semua rezeki dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Rezeki yang diberikan sesuai dengan ikhtiar (usaha) makhluk-Nya.
Allah akan memberikan rezeki kepada manusia dengan penuh keadilan dan kebijaksanaan, tanpa memandang dia Muslim atau Kafir. Allah akan memberikan rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Kalau kita bekerja satu jam, maka hasilnya akan kita dapatkan rezeki dari kerja satu jam. Kalau kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih bersungguh-sungguh, maka kita akan mendapat lebih banyak lagi. Allah itu Maha Adil.
3. Rezeki yang ditambahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kalau kita pandai mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka Alah akan menambah anugerah rezeki kepada kita. Sebagaimana janji-Nya dalam Qs. Ibrahim ayat 7, "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
4. Rezekinya orang yang bertaqwa.
Yaitu rezeki istimewa dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertakwa dan bertawakal pada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
".... Barangsiapa yg bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yg bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq:2-3)
Rezeki ini merupakan rezeki yang paling istimewa, dan tidak semua orang bisa meraihnya. Rezeki ini akan Allah berikan dari arah yang tidak disangka-sangka. Mungkin disaat seseorang berada dalam kondisi sangat membutuhkan. Rezeki ini khusus diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang bertakwa. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan rezeki ini karena kecintaan Allah kepadanya.
Itulah 4 macam rezeki yang diberikan Allah kepada semua Makhluknya, baik hewan, jin atau manusia. Kita mau pilih yang mana? kalau hewan, tidak ada pilihan lain kecuali yang nomor satu, karena keterbatasan kemampuan dan memang hewan tidak berakal.
Namun kebanyakan manusia lebih memilih yang nomor dua. Untuk mendapatkan rezeki yang banyak harus dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh. Nah, kalau kita sebagai guru dan ingin mendapatkan rezeki melimpah kok juga memilih yang nomor dua, itu berarti guru yang bersangkutan kurang smart dalam mengejar rezeki. Boleh saja pilih nomor dua dengan mengajar 60 jam seminggu, atau mengajar di beberapa sekolahan dalam sehari. Tapi resikonya, guru yang bersangkutan akan kelelahan dan pasti tidak bisa mengajar dengan baik.
Atau sebaliknya, karena gaji sedikit dia berusaha hemat energi supaya untung. Dan memakai prinsip ekonomi, "Dengan modal sedikit namun hasilnya banyak". Guru yang seperti ini banyak kita jumpai. Biasanya mereka tidak pernah disiplin. Datang sering terlambat, pulang minta cepat, kalau mengajar sering minggat. Ketika datang tawaran pekerjaan yang gajinya lebih menggiurkan, dia langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya. Profesi guru bagi dia, ibarat batu loncatan. (Guru di Sdit Khoiro Ummah alhamdulillah tidak ada yang seperti itu.he..he..)
Beberapa waktu yang lalu, di sumatera ada kasus guru yang meninggalkan pelajaran dalam waktu yang agak lama, sehingga terjadilah kekerasan fisik sesama muridnya. Dalam video yang diunggah di Youtube, ada seorang anak perempuan SD dipukuli oleh beberapa teman laki-lakinya pada saat guru sedang pergi entah kemana.
Melalui tulisan ini saya mengajak kepada teman-teman guru, mari kita tingkatkan rezeki kita dengan fokus pada jalan rezeki poin ketiga dan keempat. Kalau kita bertahan pada poin kedua, kita pasti selalu kalah dengan orang-orang kafir. Mereka tidak mengenal istirahat, gila kerja supaya hasilnya banyak. Sementara kita sebagai seorang muslim mengenal istirahat. Istirahat ketika sholat dhuha, sholat dhuhur, sholat ashar, dan lain sebagainya. Kalau indomaret dan alfamart kerjanya ada yang sampai 24 jam supaya hasilnya banyak. Kalau kita meniru cara kerja mereka, kita akan jauh ketinggalan dan akan capek sendiri.
Lalu bagaimana cara mengejar rezeki seperti pada poin ketiga dan keempat? pada tulisan diatas sebenarnya sudah saya jelaskan secara global tentang macam-macam jalur rezeki yang datang dari Allah. Namun secara spesifik terutama yang berhubungan dengan profesi guru, akan saya berikan tips-tipsnya berikut ini ;
1. Utamakan keikhlasan, karena guru yang ikhlas tidak pernah mengeluh dengan gaji yang pas-pasan. Dia lebih banyak bersyukur, dan karena syukurnya itu, Allah akan menambah rezeki yang diterimanya.
2. Perbanyak amal ibadah dan menebar kebaikan.
Dengan memperbanyak ibadah dan amal shalih akan menjadikan kita bertambah taqwa. Sebagai guru bisa mengaplikasikannya dengan memperbanyak memberikan bimbingan terhadap murid tidak hanya di kelas saja. Ketika jam istirahat, cobalah keluar kantor untuk amar ma'ruf nahi munkar terhadap murid-murid. Kalau ada yang berbicara kotor, diingatkan dan diberi nasehat. Kalau ada yang jajan dan makan minum dengan berdiri, segera ditegur. Intinya bimbinglah anak-anak dengan sepenuh hati, sampai mereka benar-benar menjadi anak yang terbina karena sentuhan akhlakul karimah para gurunya.
3. Banyak menolong orang dan bersedekah.
Suka menolong orang dan gemar bersedekah merupakan salah satu pemicu datangnya rezeki. Jika hal ini dilakukan, maka seperti seorang petani yang sedang menanam tanaman. Hasilnya tidak bisa dipetik saat itu juga, namun nanti pada waktunya akan bisa panen.
Ternyata sudah cukup panjang lebar saya mengulas tentang masalah rezeki. Kesimpulannya, orang-orang yang berprofesi sebagai guru seperti kita bisa berkesempatan untuk meraih rezeki yang melimpah. Siapa bilang rezeki melimpah hanya untuk para pengusaha? Jadi tidak perlu risau dengan sedikitnya gaji, karena masih banyak pintu rezeki yang bisa kita raih tanpa harus mengorbankan banyak energi. Mari dahsyatkan diri dengan taqwa. Kaifa akhofu minal fakri wa ana abdul ghoni (Bagaimana aku takut terhadap kefakiran, sementara aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya). Wallahu A'lam Bishowwab.
Post a Comment for "Kiat Jitu Meraih Rezeki Melimpah"