Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Nyata Keajaiban Istighfar

bus patas
Masilham - Pernahkah anda mengalami kebelet pengen BAB dan BAK ketika naik bus? Saya pernah mengalaminya dan rasanya memang luar biasa tidak nyaman. Kalau perjalanan jauh dengan mobil pribadi mungkin bisa berhenti semau kita di masjid atau di pom bensin. Kalau naik bus tidak bisa seperti itu, kecuali kalau kita turun dan berganti bus.

Waktu itu saya pulang dari acara meeting di kota Solo. Tepatnya pada hari jum'at tanggal 11 Desember 2015. Dalam perjalanan dari Yogyakarta - Purwokerto, saya merasakan ada yang tidak beres pada perut saya. Pengen BAB dan BAK yang sudah benar-benar kepepet. Sejak dari kota Purworejo rasanya sudah tidak karuan, sehingga saya banyak berdzikir dan berdoa.

Dalam kondisi seperti itu saya teringat tentang kisah keajaiban istighfar. Dengan banyak istighfar, semua doa akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka saya perbanyak istighfar dan berdoa, "Ya Allah, kumohon kepada-Mu agar bus yang aku naiki ini berhenti dekat pom bensin agar aku bisa buang hajat, atau terserah bagaimana caramu supaya aku tidak harus berganti bus". Doa itu saya ucapkan berulang-ulang dan diselingi dengan banyak istighfar.

Ajaibnya, ketika sampai di wilayah Kutoarjo terjadi kemacetan karena ada perbaikan jembatan. Dan Bus Efisiensi yang saya tumpangi berhenti di dekat pom bensin seperti yang saya minta dalam doa saya. Melihat kesempatan itu, saya langsung pamit ke teman-teman saya dan ijin ke sopir bahwa saya berhenti di sini saja. Saya langsung berlari dengan perasaan tak karuan karena menahan BAB dan BAK yang sudah klimak.he..he..

Setelah selesai buang hajat, rasanya plong sekali. Saya merasa seperti orang yang paling bahagia di dunia, setelah terbebas dari musibah. Setelah itu saya keluar dari pombensin dan mencoba melihat bus efisiensi yang saya tumpangi tadi. Kalau sudah jalan jauh, berarti saya harus nyari bus lagi. Dan mestinya akan dapat bus ekonomi, karena bus executive class biasanya tidak mau diberhentikan di jalan.

Dan atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala, bus efisiensi yang saya tumpangi masih terjebak macet, posisinya belum bergeser dan masih ada di depan pombensin. Allahu akbar... ternyata doa saya langsung dikabulkan oleh Allah dengan cara yang diluar perkiraan saya. Saya tidak harus berganti bus dan tentunya tidak jadi kehilangan tiket.

Dalam hati saya bergumam, ya Allah terima kasih atas dikabulkannya doaku, meski harus membuat taqdir kemacetan di jalanan kota Kutoarjo. Saya tidak ingin mengatakan kejadian itu sebagai kebetulan, karena hal itu berarti mengingkari campur tangan Allah dan tidak bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

2 comments for "Kisah Nyata Keajaiban Istighfar"