Ini Ideku, Mana Idemu?
Ini Ideku, Mana Idemu?
Oleh Burhan Sodiq
Seringkali kalau ke toko buku kita lihat buku baru lalu kita nyesel. "Yach, itu kan ideku kemarin, kok keduluan?" Begitulah, ide yg ditahan tahan hanya akan berbuah penyesalan.
Akan ada orang orang yg lebih tekun dari kita. Saat mereka menemukan ide, mereka segera menuliskannya menjadi paragraf, lalu menjadi tulisan, lalu menjadi bab, dan taraaaa! Jadilah sebuah buku.
Sedangkan kita? Ada ide hanya tertahan. Tidak segera dieksekusi dan parahnya sering tidak tuntas karena tertumpuk ide baru lagi.
Kita pun nyesel. Buku tidak selalu jadi. Hanya jadi pikiran tapi tak pernah jadi kenyataan. Yuk tuntaskan idemu jadi sebuah buku. Karena ide itu anugerah jangan disia siakan.
Oleh Burhan Sodiq
Seringkali kalau ke toko buku kita lihat buku baru lalu kita nyesel. "Yach, itu kan ideku kemarin, kok keduluan?" Begitulah, ide yg ditahan tahan hanya akan berbuah penyesalan.
Akan ada orang orang yg lebih tekun dari kita. Saat mereka menemukan ide, mereka segera menuliskannya menjadi paragraf, lalu menjadi tulisan, lalu menjadi bab, dan taraaaa! Jadilah sebuah buku.
Sedangkan kita? Ada ide hanya tertahan. Tidak segera dieksekusi dan parahnya sering tidak tuntas karena tertumpuk ide baru lagi.
Kita pun nyesel. Buku tidak selalu jadi. Hanya jadi pikiran tapi tak pernah jadi kenyataan. Yuk tuntaskan idemu jadi sebuah buku. Karena ide itu anugerah jangan disia siakan.
Post a Comment for "Ini Ideku, Mana Idemu?"