Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kemesraan Dulu dan Sekarang

kemesraan
Kemesraan Dulu dan Sekarang
Oleh Ana Ruhul Hanifah

Kasih sayang, kelembutan, pengakuan dan perhatian adalah kebutuhan hidup yang begitu penting setelah kebutuhan makan dan minum terpenuhi.

Begitulah manusia diciptakan dengan hati yang perasa, hati yang peka untuk memberi dan menerima cinta. Hati juga sebagai penyeimbang rasinalnya otak dalam berpikir.

Menginginkan kebahagiaan dan keharmonisan juga tak kalah pentingnya. Tak heran banyak orang yang memburu bahagia demi suatu kesenangan keharmonisan kemesraan.

Mencintai adalah fitrah, ingin dicintai juga fitrah. Ketika tumbuh cinta antara dua orang secara alami akan muncul kemesraan yang terbangun dari kedekatan emosional dan kenyamanan.

"Tak ada yang abadi dalam cinta", Kata itulah yang agaknya perlu kita catat baik-baik dalam hati.

Lihat saja...
Saat pacaran, kemesraan sangatlah kental mulai dari panggilan sayang, kata-kata lembut, perhatian yang full tumpah ruah dan banyak aktivitas lain seperti berfoto bersama setelah berjalan-jalan, makan bersama, dan memposting foto-foto kebersamaan di akun media sosial. Semua tampak indah hingga sekilas mereka adalah sosok yang paling bahagia dalam dunianya sendiri. Dan dunia seakan hanya milik mereka berdua.

Begitu pun pernikahan tak jauh berbeda, apa lagi pengantin baru. Rasanya sama seperti pacaran tapi seiring berjalannya waktu, bisa saja kemesraan memudar oleh banyak faktor. Kembali lagi bahwa cinta manusia tidak ada yang abadi.

Bukan saja dalam pernikahan, pacaran pun tidak semesra yang di bayangkan orang lain.
Semua itu bukan hanya karena syetan yang menambah indah dosa agar makin banyak dosa, tapi juga karena hilangnya rasa penasaran. Memang apa-apa yang baru saja kita miliki akan lebih kita cintai akan lebih kita rawat dibanding dengan yang lebih lama dimiliki.

Hal itu bisa kita ambil contoh: motor, laptop, pacar, atau istri.

Faktor lain penyebab lunturnya kemesraan dalam suatu hubungan hati selain makar syetan, adalah hilangnya rasa penasaran atau ketertarikan, adalah adanya pergeseran rasa.

Kemesraan memudar atau bahkan hilang bukan karena cinta yang hilang tapi karena ada pergeseran rasa, dari cinta yang lebih rendah ke sayang yang lebih dalam.

Orang yang lama menikah atau pacaran pun akan luntur kemesraannya karena cinta di antara mereka bergeser menjadi rasa yang lebih dalam dan rasional yaitu kasih sayang.

Sehingga bagi saya pribadi, rasa sayang lebih tulus dan dalam dari sekadar cinta. Sekuat apa pun menjaga hanya Alloh yang paling baik menjaga.

Jagalah milik kita dengan doa, doa dan doa sebagai pengikat hati di setiap dzikir pagi dan sore kita.

Dikumpulkan dalam sakinnah mawwadah wa rahmaah. Aamiin

Post a Comment for "Kemesraan Dulu dan Sekarang"