Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nikahlah Selagi Muda Agar Bahagiamu Lebih Lama

pernikahan dini
Iklan di Televisi
Oleh : Ilham Fatahillah

Saya pernah lihat iklan di televisi yang intinya mengatakan, "S2 dulu baru nikah". Saya kurang hafal bunyi iklannya, dan saya juga tidak tahu itu iklan apa karena saya jarang nonton TV. He..he..he

Tapi yang menjadi pertanyaan saya dalam hati, kenapa harus menunda pernikahan demi mengejar gelar S2? Bukankah lebih baik nikah saja dulu? S2 bisa dilanjutkan setelah nikah. Lebih baik terlambat S2 dari pada terlambat nikah. Dan menurut saya lebih baik mengutamakan nikah, dari pada nanti galau sepenjang perjalanan menuju S2.

Maka sangat pas jika coretan ini saya kasih judul, "Nikahlah Selagi Muda Agar Bahagiamu Lebih Lama". Artikel ini hanya untuk memotivasi para jomblowan dan jomblowati yang masih ragu menempuh pernikahan dini. Padahal, pernikahan dini itu indah lho. Ga percaya? Baca deh buku karya Ustadz Fauzil Adhim yang judulnya Indahnya Pernikahan Dini.

Dalam bukunya itu, beliau menjelaskan tentang arti syabab yaitu sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Asalkan sudah memiliki ba’ah (kemampuan), maka ia dianjurkan untuk segera menikah. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah memerintahkan : “Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari).

Jika Rasulullah SAW memerintahkan sesuatu biasanya ada fadhilahnya. Dan ternyata pernikahan dini itu memilki banyak fadhilah, diantaranya :

1. Lebih terjaga dari dosa

Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut, menikah di usia muda itu lebih membantu menundukkan pandangan dan lebih mudah memelihara kemaluan. Seorang yang menikah di usia muda relatif lebih terjaga dari dosa zina; baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan, dll.

2. Lebih bahagia

Hasil riset National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan, persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun. Timbul pertanyaan, Mengapa pasangan muda lebih bahagia? Sebab mereka umumnya belum memiliki banyak ego-ambisi.

Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan hidupnya, beda kalau sudah tua sudah kuat dengan apa yang ada pada pikirannya, keyakinannya dan cenderung ingin selalu menang kalau dalam istilah Yunani Andragogik. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut. Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.”

3. Lebih puas dalam bercinta

Pasangan yang menikah di usia 20-an cenderung melakukan jima’ lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Hasil studi Dana Rotz dari Harvard University pada 2011 menunjukkan, menunda usia menikah empat tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.

Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda –diantaranya dengan dukungan fisik yang masih prima- membuat suami istri lebih menikmati. Lagi-lagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat farjinya…”

4. Emosi lebih terkontrol
 
Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut. Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21 (Silahkan dibaca sendiri)

5. Lebih mudah meraih kesuksesan

Sebagian orang menunda menikah dengan alasan mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat seseorang telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah. Karenanya tidak mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an. Tak perlu khawatir miskin setelah nikah, kata ustadz Yusuf Mansyur Annikahu Miftahurrizku, nikah itu kuncinya Riski dan ayatnya ada dalam Al Qur'an An-Nur 32

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

6. Lebih baik bagi masa depan anak-anak

Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.

Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan. Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Anda. Dan jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan. secara otomatis mental anak anda akan lebih kuat, lebih tahan banting oleh keadaan.

7. Lebih banyak pahala

Dengan menikah, seseorang mendapatkan ladang pahala yang lebih luas. Jika biasanya ia hanya mendapatkan pahala dari ibadah yang dilakukannya, dengan menikah seorang muslimah mendapatkan pahala dari berbakti kepada suami. Sang suami pun demikian, ia mendapatkan pahala atas kebaikannya pada istri dan anak-anaknya. Bahkan, disebutkan dalam hadits, nafkah yang diberikannya kepada istri dan keluarganya pun termasuk sedekah. Masya Allah! indah sekali pernikah dini.

Melihat begitu banyaknya fadhilah pernikahan dini seperti yang saya sebutkan di atas, saya kira tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda pernikahan. Kecuali kalau ingin banyak menabung dosa di usia muda. Dan perlu diketahui, Saya baru lulus sarjana setelah menikah. Ini sebagai bukti tambahan bahwa pernikahan belum tentu menjadi penghambat perjalanan meraih gelar akademik. Oleh karena itu, Nikahlah Selagi Muda Agar Bahagiamu Lebih Lama.

Post a Comment for "Nikahlah Selagi Muda Agar Bahagiamu Lebih Lama"