Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ustadz Nyunah Vs Ustadz "Sunnah"

Ada yang bingung dengan judul artikel di atas? Ustadz Nyunnah Vs Ustadz "Sunnah". Supaya tidak bingung, mari kita ngopi dulu sambil membaca artikel yang saya tuliskan berikut ini....

Akhir-akhir ini memang sedang hangat diperbincangkan tentang kategori ustadz sunnah dan ustadz nyunnah.

Kategori Sunnah

Menurut kelompok yang menamakan diri kelompok kajian "sunnah", dinamakan “Ustadz Sunnah” dan “Kajian Sunnah”, karena kajian-kajian yang dibahas oleh para da’i mereka selalu merujuk kepada sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, dan menjauhi setiap ajaran baru (bid’ah) yang tidak berdasar petunjuk beliau shallallahu’alaihi wa sallam.

Mereka mengklaim bahwa seluruh kajiannya berdasarkan pemahaman sunnah, apakah itu kajian tafsir, hadits, tauhid, fiqh, adab dan lain-lain selalu merujuk kepada sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, karena sunnah yang dimaksudkan di sini adalah semua ajaran yang berasal dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, yang tertera dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai Pemahaman Salaf.

Saya sendiri sepakat dengan komitmen kelompok kajian "sunnah" yang seperti itu. Namun, saya selalu tidak sepakat ketika menyaksikan akhlak orang-orang yang mengaku ikut kajian sunnah, yang jauh dari akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Salah satunya, mereka secara serampangan cenderung menganggap semua orang di luar kelompoknya sebagai ahli bid'ah.

Kategori Nyunnah

Disebut kategori nyunnah karena kelompok ini tidak perlu menyebut dirinya paling mengikuti sunnah. Kelompok ini langsung mempraktekan sunnah tanpa harus mengklaim dirinya nyunnah. Seluruh kajian kategori nyunnah juga berdasarkan pemahaman sunnah dan selalu merujuk kepada sunnah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam. Secara manhaj dan aqidah, kategori ini tidak ada yang berbeda dengan kategori "sunnah".

Ada sebuah gambar yang berisi tentang perbandingan antara ustadz nyunnah Vs Ustadz "Sunnah" yang saya dapat dari group whatsapp. Mungkin gambar berikut bisa sedikit memperjelas perbedaan antara ustadz Nyunnah Vs Ustadz "Sunnah"


Membaca tulisan kategori ustadz nyunnah rasanya menyejukkan, tapi ketika membaca tulisannya ustadz "sunnah" rasanya bikin panas....isinya mengundang fitnah melulu... Dan menurut pengalaman saya, ketika sering mengikut kajian ustadz Nyunnah, saya semakin jatuh cinta terhadap Islam. Saya mendapatkan penggambaran keindahan Islam lewat tausiyah-tausiyah mereka. Tapi ketika saya rajin ngaji bersama ustadz "sunnah" saya cenderung menjadi orang yang selalu menyalahkan banyak orang. Menganggap mereka semua sesat dan wajib dijauhi.

Gambar di atas ada peryataan dari Abu Salma yang menyebut Pondok Darusy Syahadah sebagai pondok yang berpaham radikal dan berafiliasi dengan tokoh takfiri.

Dan pernyataan itu langsung mendapat bantahan dari salah seorang Ustadz alumni Pondok Darusy Syahadah, yaitu Umaier Khaz. Berikut bantahannya :

SAVE DARUSY SYAHADAH
Saya alumni Ponpes Islam Darusy Syahadah, Boyolali. Setelah selesai studi S1 di LIPIA Jakarta, saya sekarang mengajar di pesantren ini, walaupun hanya beberapa mata pelajaran karena kegiatan saya full di luar. Apa yang diceritakan ustadz "Abu Salma" (entah siapa nama asli beliau) -hafidzahullah- pada gambar, sama sekali tidak saya temukan di pesantren ini. 
Tidak ada afiliasi dengan tokoh takfiri, apalagi mengajarkan paham radikal. Justru saya dan para asatidzah selalu menghasung para santri dan santriwati untuk bersungguh-sungguh menimba ilmu dien agar tidak mudah terjerumus dalam paham radikal dan takfiry. 
Kata beliau "tidak sedikit alumninya yang ditangkap" ini juga tanpa dasar. Saya alumni, dan saya juga ikut ikatan alumni. Sama sekali tidak pernah saya dengar ada "banyak" (tidak sedikit) alumni yang ditangkap. Kalau memang ada datanya, silahkan bawa, tafadhal dengan segala kerendahan hati saya ajak beliau kopdar dengan saya, sekalian saya ajak jalan-jalan ke komplek pesantren, dan silaturahim ke rumah kiyai saya. Gratis, ongkos pulang pergi, biaya makan, hotel saya yang tanggung. Jika beliau menyanggupi, maka ini adalah sebuah penghormatan bagi saya karna bisa menjamu tamu dari kalangan orang-orang shalih.
Kalau setelah berkunjung di pesantren kami, beliau temukan ada ajaran takfiri dari asatidzah dan santrinya, saya akan sangat berbesar hati mengumumkan kepada publik bahwa pesantren saya adalah pesantren radikal dan mengajarkan paham takfiry. 
Siapapun yang membaca status saya ini, tolong sampaikan salam saya ke Ustadz Abu Salma -hafidzahullah-. "Uhibbukum fillah". Saya mencintainya karena Allah.
Solo, 24 Agustus 2016
Umaier Khaz

Post a Comment for "Ustadz Nyunah Vs Ustadz "Sunnah""