Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Selektif Terhadap Bacaan Itu Penting

buku bacaan
Masilham.com - Anda termasuk orang yang tidak bisa lepas dari buku? Apakah anda merasa kehilangan jika sehari saja tidak membaca buku? Apakah anda termasuk orang yang gemar menabung untuk beli buku dari pada beli yang lainnya? Kalau anda adalah tipe orang yang gemar membaca buku, maka berbahagialah. Karena anda memiliki potensi menjadi orang besar. Menjadi orang yang bijak dan berwawasan luas.

Namun tunggu dulu. Kegemaran membaca saja tidak cukup untuk menjadikan anda sebagai orang yang bijak dan berwawasan luas, jika buku-buku yang anda baca tidak berkualitas. Memang membaca buku apa saja adalah hak setiap orang. Namun selektif terhadap bacaan itu sangat penting. Karena apa yang kita baca bisa mempengaruhi karakter dan cara kita berfikir. Ada pepatah mengatakan, "Anda adalah apa yang anda baca", maksudnya, untuk mengetahui siapa jati diri kita, bisa dilihat dari buku apa saja yang sering kita baca.

Dan saya kira benarlah pepatah tersebut. Orang yang setiap hari membaca buku-buku komunisme, lambat laun pikirannya akan teracuni virus komunis. Orang yang sering membaca buku-buku ajaran syiah, lama kelamaan dia akan menjadi orang syiah. Orang yang sering membaca novel-novel dewasa yang berbau porno, lama-kelamaan dia akan sering berpikiran mesum. Naudzubillah.


Ada yang mengatakan, "Apa sih bahayanya buku? lha wong cuma baca doang. Baca buku ajaran sesat tidak harus ikut tersesa kan?t". Memang idealnya begitu. Ketika kita membaca buku-buku yang menyesatkan, misalnya buku komunisme, tidak mengharuskan kita menjadi orang komunis. Tapi jika sebelum membaca buku-buku terlarang itu kita tidak punya bekal ilmu dan iman yang kuat, bisa jadi kita akan mudah disesatkan oleh setan lewat perantara buku itu.

Oleh karena itu, jika kita ingin membaca buku-buku yang terindikasi menyimpang, sebaiknya jangan "kosongkan gelas". Kita penuhi "gelas" kita dulu agar pemikiran-pemikiran sesat tidak memenuhi gelas kita. Silahkan baca buku-buku yang terlarang dengan syarat, 1. Punya bekal ilmu dan iman yang kuat. 2. Memiliki niat untuk menambah wawasan saja, bukan untuk diikuti sebagai petunjuk hidup.

Adalah Zakir Naik seorang da'i yang ahli dalam perbandingan agama. Beliau sering membaca buku-buku dan kitab ajaran agama lain dalam rangka untuk menambah wawasan bukan untuk dijadukan petunjuk hidupnya. Karena beliau sudah punya banyak bekal ilmu agama Islam, sehingga bacaan apapun tidak begitu berefek negatif bagi beliau.Wallahu a'lam bishowwab.

1 comment for "Selektif Terhadap Bacaan Itu Penting"

  1. Ada baiknya kita melihat suatu case itu dari banyak sudut pandang, bukan berarti orang yang baca buku tersebut akan memiliki pemikiran yang sama juga. Saya pernah membaca buku hitler apakah saya memiliki pola pikir yang sama seperti hilter, atau saya membaca buku-buku dari penulis luar negeri yang mengangkat tema LGBT, lalu apakah saya jadi memiliki pola pikir tersebut? Hal ini kembali menjadi pemahaman bahwa pola pikir bukan dibentuk dari bacaan namun hal-hal lainnya seperti lingkungan sosial, usia atau bahkan wilayah tempat tinggal seperti ini.
    Memilih bacaan itu memang baik, saya juga setuju dengan statement ini. Namun opini saya, jangan membuat judgement terhadap manusia lain itu seperti kotak-kotak saja hanya berdasarkan buku yang mereka baca.

    Dari saya yang membaca buku-buku liberal hingga kisah para khalifah.

    ReplyDelete