Prabowo Diserang Isu Khilafah
Ketika jalan-jalan di twitterland tampak ramai sekali netizen Indonesia saling serang dengan tema-tema politik. Wajar saja terjadi begitu karena sebentar lagi Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi PILPRES (Pemilihan Presiden) pada tanggal 17 April 2019.
Sangat menarik mengikuti isu-isu politik di twitter. Kedua kubu dengan gigihnya melakukan perang opini yang kadang melontarkan isu-isu yang belum tentu terbukti kebenarannya. Diantaranya yang menimpa paslon (pasangan calon) 02 yang sering kali diserang dengan isu khilafah, lantaran menurut mereka paslon 02 itu didukung oleh FPI dan HTI.
Namun sependek pengetahuan saya, HTI selama ini belum pernah menyatakan secara terbuka mendukung untuk menyoblos paslon 02 di TPS nanti. Lagi pula perjuangan mereka dalam mendirikan khilafah bukan melalui demokrasi. Berarti golput dong? Belum tentu juga sih. Wallahu a'lam, kalau terang-terangan golput atau mengajak golput ya bisa kena pasal. Perjuangan mereka di luar parlemen dengan prinsip tholabun nushroh. Apa itu Tholabun Nushroh? Silahkan tanya saja ustadz-ustadz HTI. Biar mereka yang menjelaskan. Kalau saya yang menjelaskan bisa jadi keliru karena saya bukan anggota HTI.He...he...
Sedangkan kelompok FPI juga saya perhatikan belum mengangkat ide-ide khilafah. Mereka hanya fokus Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar. Jika dikaitkan dengan penegakan syariat Islam di Indonesia, FPI sangat setuju apabila dilakukan secara konstitusional. Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab pernah menjelaskan, "Pancasila tidak melarang pemberlakuan penerapan syariat Islam, dan Pancasila membuka pintu selebar-lebarnya untuk pemberlakuan hukum agama di Indonesia selama dilakukan secara konstitusional," kata beliau saat ditanya soal tesis miliknya terkait pancasila.
Andaikan isu khilafah untuk paslon 02 itu benar, saya kira tidak masalah, karena khilafah adalah ajaran Islam. Tapi karena sekarang kita berada dalam iklim demokrasi, jelas isu ini merugikan elektabilitas paslon 02. Sebenarnya, jika pembaca ingin mengetahui bagaimana sistem khilafah dijalankan, pembaca bisa membaca siroh nabawiyah dan sejarah kekuasaan Islam pada tempo dulu. Negara Islam digambarkan dalam sejarah sebagai negara yang menjunjung tinggi keadilan yang mengayomi seluruh kalangan termasuk non muslim.
Akan tetapi jika melihat peta politik di Indonesia saat ini, rasanya belum saatnya Indonesia berkhilafah. Jenderal Prabowo sama sekali belum ada niatan mengganti sistem pancasila, apalagi beliau adalah seorang jenderal yang sudah lama terdidik dengan semboyan NKRI harga mati, dengan adanya bukti perjuangan beliau dalam menjaga kedaulatan NKRI ketika masih aktif di TNI.
Dulu Anis Baswedan juga diisukan akan mendirikan khilafah karena didukung FPI dan HTI. Namun pembaca bisa lihat bagaimana Jakarta sekarang, apakah Gubernur Indonesia langsung menegakkan khilafah? Dulu para buzzer lawan politiknya aktif mengangkat isu "FPI akan sewenang-wenang jika Anies menang", nyatanya apakah sekarang FPI selalu bikin onar di Jakarta?
Sangat menarik mengikuti isu-isu politik di twitter. Kedua kubu dengan gigihnya melakukan perang opini yang kadang melontarkan isu-isu yang belum tentu terbukti kebenarannya. Diantaranya yang menimpa paslon (pasangan calon) 02 yang sering kali diserang dengan isu khilafah, lantaran menurut mereka paslon 02 itu didukung oleh FPI dan HTI.
Namun sependek pengetahuan saya, HTI selama ini belum pernah menyatakan secara terbuka mendukung untuk menyoblos paslon 02 di TPS nanti. Lagi pula perjuangan mereka dalam mendirikan khilafah bukan melalui demokrasi. Berarti golput dong? Belum tentu juga sih. Wallahu a'lam, kalau terang-terangan golput atau mengajak golput ya bisa kena pasal. Perjuangan mereka di luar parlemen dengan prinsip tholabun nushroh. Apa itu Tholabun Nushroh? Silahkan tanya saja ustadz-ustadz HTI. Biar mereka yang menjelaskan. Kalau saya yang menjelaskan bisa jadi keliru karena saya bukan anggota HTI.He...he...
Sedangkan kelompok FPI juga saya perhatikan belum mengangkat ide-ide khilafah. Mereka hanya fokus Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar. Jika dikaitkan dengan penegakan syariat Islam di Indonesia, FPI sangat setuju apabila dilakukan secara konstitusional. Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab pernah menjelaskan, "Pancasila tidak melarang pemberlakuan penerapan syariat Islam, dan Pancasila membuka pintu selebar-lebarnya untuk pemberlakuan hukum agama di Indonesia selama dilakukan secara konstitusional," kata beliau saat ditanya soal tesis miliknya terkait pancasila.
Andaikan isu khilafah untuk paslon 02 itu benar, saya kira tidak masalah, karena khilafah adalah ajaran Islam. Tapi karena sekarang kita berada dalam iklim demokrasi, jelas isu ini merugikan elektabilitas paslon 02. Sebenarnya, jika pembaca ingin mengetahui bagaimana sistem khilafah dijalankan, pembaca bisa membaca siroh nabawiyah dan sejarah kekuasaan Islam pada tempo dulu. Negara Islam digambarkan dalam sejarah sebagai negara yang menjunjung tinggi keadilan yang mengayomi seluruh kalangan termasuk non muslim.
Akan tetapi jika melihat peta politik di Indonesia saat ini, rasanya belum saatnya Indonesia berkhilafah. Jenderal Prabowo sama sekali belum ada niatan mengganti sistem pancasila, apalagi beliau adalah seorang jenderal yang sudah lama terdidik dengan semboyan NKRI harga mati, dengan adanya bukti perjuangan beliau dalam menjaga kedaulatan NKRI ketika masih aktif di TNI.
Dulu Anis Baswedan juga diisukan akan mendirikan khilafah karena didukung FPI dan HTI. Namun pembaca bisa lihat bagaimana Jakarta sekarang, apakah Gubernur Indonesia langsung menegakkan khilafah? Dulu para buzzer lawan politiknya aktif mengangkat isu "FPI akan sewenang-wenang jika Anies menang", nyatanya apakah sekarang FPI selalu bikin onar di Jakarta?
Post a Comment for "Prabowo Diserang Isu Khilafah"