Mereka Bukan Benci Arab Demi NKRI, Tapi Benci Islam

Saya kadang suka geram terhadap orang yang ngaku muslim tapi bencinya setengah mati terhadap semua hal yang berbau Arab. Muslimah yang mengenakan cadar dibilang mengikuti budaya Arab, padahal kalau kita mau baca sejarah, sebenarnya busana Nusantara itu sangat kaya, Namun dalam hal berpakaian, kemben & kebaya saja yang mereka akui.

Padahal, ada kok budaya nusantara yang sejalan dengan Islam. Budaya berpakaian yang sopan dan menutup aurot. Contohnya Rimpu. Rimpu adalah busana muslimah tradisional karena mirip dengan jilbab panjang dan seperti bercadar. Busana ini menggunakan sarung khas Dompu yaitu sarung nggoli. Cara pemakaian rimpu sangat sederhana dan tidak memerlukan alat bantu lain selain satu lembar sarung nggoli.

Dan Rimpu sendiri ada 2 macam, yaitu Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Perbedaannya terletak pada cara pemakaian dan penggunaannya. Rimpu mpida dipakai seperti halnya cadar atau niqab, sedangkan rimpu colo dipakai seperti halnya hijab pada umumnya. Rimpu mpida digunakan oleh wanita yang masih gadis atau belum nikah. Sedangkan rimpu colo digunakan oleh wanita yang sudah menikah atau sudah berkeluarga.

Mereka yang alergi dengan budaya menutup aurot bangga banget pakai kebaya dan konde, padahal mereka memakainya hanya setahun sekali. Setelah itu kembali memakai pakaian ala barat. Apa mereka tidak malu setelah koar-koar menyuarakan budaya kebaya dan konde?

Jika mereka hanya mengakui kebaya dan konde, apakah budaya nusantara itu hanya budaya Jawa? Budaya selain Jawa tidak diakui???

Saya berasumsi bahwa mereka yang selama ini membenci segala hal yang ada kaitanya dengan Arab, sebenarnya bukan karena cinta NKRI, bukan karena cinta budaya Nusantara yang beraneka ragam, tapi karena benci terhadap Islam. Membenci Arab hanya sebagai kedok untuk menutupi kebencian mereka terhadap Islam.

Mereka tak ingin jati diri mereka yang membenci Islam itu terbongkar demi kesuksesan sebuah misi untuk menghancurkan Islam.