Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Wanita Prancis Menemukan Indahnya Islam Setelah Ortu Jadi Ateis

maria masuk islam
Maria menjadi mualaf setelah orangtuanya ateis. Foto: instagram @muslimaria1

Jakarta
- Wanita Prancis ini menemukan Indahnya Islam semenjak usianya masih belia. Ia memiliki orangtua ateis, ia melaksanakan pencarian sampai jatuh hati pada agama Islam. Inilah kisahnya.

Perempuan asal Prancis bernama Maria ini jadi mualaf kala umurnya hampir 15 tahun. Saat ini bermukim di Bandung, Maria yang lahir di Dijon, Prancis berterus terang mempunyai orangtua yang awal mulanya berkeyakinan Kristen tetapi setelah itu jadi atheis.

"Ketika aku masih kecil, orangtuaku beragama Kristen, maka sewajarnya mereka mendidik saya sebagai penganut Kristen hingga saya berumur 12 tahun. Kala mereka meninggalkan agama Kristen dan beralih menjadi ateis, adik- adikku menjajaki keyakinan kedua orangtua, akan tetapi saya sedang bimbang. Beberapa bulan setelah itu saya berjumpa dengan tetanggaku yang baru menganut agama Islam," kata Maria dalam tanya jawab dengan Wolipop melalui WhatsApp pada Senin( 27 atau 4 atau 2020).

Maria pula lebih lanjut memaparkan prosesnya untuk jadi mualaf. Ia pula menggambarkan apa yang mendorongnya buat jadi mualaf.


"Kala saya menemukan agama Islam, waktu itu usiaku sekitar 12 atau 13 tahun, ada dua hal yang menarik bagiku mengenai agama Islam yaitu perspektif Islam mengenai rasa takzim terhadap keluarga dan cinta, serta pertimbangan wanita dalam Islam paling utama lewat wujud Maria, bunda Yesus, saya setelah itu menemukan banyak wanita penting lainnya dalam Islam. Kemudian saya belajar mengenai dasar- dasar Islam tiap hari ( ucapan salam, wudhu, tentang makanan atau hidangan, serta yang lain). Dan ketika saya mulai membaca Al Quran, saya mendapatkan bahwa ajaran Islam itu menyangkut seluruh aspek kehidupan (sejarah, filsafat, linguistik, ilmu pengetahuan, medis, serta lain- lain)," jelas perempuan 24 tahun itu.

Maria merasa semakin ia belajar mengenai Islam, keingintahuannya juga semakin besar. Serta ia takjun sebab Islam senantiasa memberikan penyelesaian untuk pertanyaannya.

"Yang membuat saya senantiasa terkesan itu Islam merupakan jalan keluarnya. Paling utama sebab solusi itu tidak begitu jauh, tetapi logis. Kesimpulannya, saya mengambil keputusan buat melafalkan syahadat serta mengikuti salat untuk pertama kalinya beberapa minggu saat sebelum saya berumur 15 tahun," cerita Maria yang kuliah di University of Burgundy, Dijon, Prancis.

Maria berlega hati, kedua ibu dan bapaknya mensupport keputusannya buat menganut agama Islam. Walaupun awal mulanya mereka memberikan reaksi negatif sebab stigma buruk mengenai Islam di Prancis.

"Kesusahan pertama sebagai mualaf yakni mendapati penghakiman keluarga da serta salah satu penduduk, yang menyangka Islam bagaikan agama yang berbahaya. Hingga kesimpulannya keluargaku menyambut siapa saya yang sesungguhnya, walaupun sedang terdapat sebagian kekhawatiran didasarkan pada interpretasi mereka kepada Islam," terangnya.

Sehabis jadi mualaf, Maria berterus terang sempat memperoleh perlakuan kurang menyenangkan di Prancis. Sebagian temannya juga berkata padanya kalau susah jadi seseorang perempuan mukmin di Prancis.

"Islam merupakan agama yang ditentang di Prancis( serta di Barat pada umumnya). Jadi saya mau lekas berlatih serta bermukim kemudian bertugas di luar negara, buat menciptakan tempat di mana saya hendak leluasa buat jadi mukmin serta dihormati bagaikan seseorang perempuan( ataupun bahkan jadi seorang manusia, seperti orang lain)," jelasnya.

Pada akhirnya Maria menemukan tempat tinggal yang bisa membuatnya merasa aman sebagai muslim itu di Indonesia. Ia tiba ke Indonesia, persisnya kota Bandung semenjak 2019 lalu. Keputusannya buat bermukim di Indonesia ini pula dibantu kedua ibu dan bapaknya.

"Orangtuaku dikala ini membantuku dengan cara keuangan buat melaksanakan ekspedisi serta bermukim di Indonesia, mengetahui kesulitanku buat hidup di Prancis selaku seseorang mukmin. Bahkan bila mereka tidak percaya dalam Islam, saya berasumsi mereka memilah buat yakin pada keputusanku serta mensupport penuh, Alhamdulillah," cakap Maria penuh terima kasih. 

Post a Comment for "Kisah Wanita Prancis Menemukan Indahnya Islam Setelah Ortu Jadi Ateis"