Pasien Covid-19 Menurun, Tingkat Hunian RS Darurat Wisma Atlet di Bawah 40 Persen

Jakarta -  Koordinator Rumah sakit Darurat Covid- 19, Tugas Ratmono, berkata penderita Covid- 19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat( RSD) Wisma Atlet Kemayoran menyusut. Perihal ini diisyarati dengan tingkatan hunian RSD Wisma Atlet yang terletak di dasar 40 persen.

"Menara 4 serta 5 waktu itu( September) di atas 80 persen, 6 serta 7 di atas 80 persen. Dikala ini kita amati di menara 6 serta 7 36, 3 persen. Di menara 4 serta 5 menyusut dari di atas 80 persen dikala ini tinggal 23, 4 persen," jelasnya dalam talk show Pembaharuan Rumah sakit Darurat Covid- 19: Trend Pasca Libur Panjang, Senin( 2/ 11/ 2020).

Tugas menyebut, terdapat 2 aspek yang menimbulkan tingkatan hunian di RSD Wisma Atlet menyusut. Awal, penderita Covid- 19 yang masuk ke RSD Wisma Atlet sedikit. Kedua, banyak penderita Covid- 19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet sukses sembuh.

" Pertambahan( penderita Covid- 19) memanglah menyusut dari tadinya, angka kesembuhan pula bertambah. Ini menimbulkan penyusutan dalam perawatan Rumah sakit Covid- 19," jelasnya.

Informasi 2 November 2020 jam 08. 00 Wib, penderita Covid- 19 yang dirawat di menara 6 serta 7 tersisa 1. 045 orang. Informasi kemarin, sebanyak 1. 105 orang.

Maksudnya, terjadi penyusutan 60 penderita Covid- 19 yang dirawat di menara 6 serta 7. Menara 6 serta 7 diperuntukkan untuk penderita Covid- 19 dengan indikasi lagi dan ringan.

Akumulasi Penderita di Menara 4 serta 5

Sedangkan, buat penderita Covid- 19 yang dirawat di Menara 4 serta 5 meningkat 8 orang, semula 721 saat ini 729 penderita. Menara 4 serta 5 ini ialah flat isolasi mandiri untuk penderita Covid- 19 tanpa indikasi.

Semenjak 23 Maret hingga 2 November 2020, penderita terdaftar di menara 6 serta 7 sebanyak 23. 424 orang. Penderita keluar 22. 379 orang, dengan rincian penderita rujuk ke Rumah sakit lain 433 orang, penderita kembali ataupun sembuh 21. 729 orang serta wafat 8 orang.

Sebaliknya rekapitulasi penderita di menara 4 serta 5 semenjak 15 September hingga dengan 2 November 2020, penderita terdaftar 12. 760 orang, penderita keluar sebanyak 11. 938 orang, penderita rujuk 2 orang serta wafat nihil. 

Sumber